Selasa, 29 November 2016

Izinkan aku mencintaimu

Apa yang akan saya tuliskan ini mungkin sudah pernah teman-teman baca, tetapi saya tulis kembali mudah-mudahan menjadi ingat lagi dan bagi yang belum, semoga ada pelajaran dari kisah ini, sebuah kisah cinta yang menyentuh hati.

Dulu, ada seorang pemuda yang sangat mencintai gadis pujaannya. Pemuda ini melipat 1000 lembar kertas sebagai hadiah untuk sang pujaan hati. Meskipun kala itu ia hanyalah pekerja rendahan di perusahaannya dan masa depannya tidak nampak terlalu cerah, mereka berdua sangat bahagia. Hingga pada suatu hari, kekasih hatinya itu berkata pada sang pemuda bahwa ia akan pergi ke Paris dan tidak akan pernah kembali lagi. Gadis itu juga berkata padanya bahwa ia tidak lagi bisa memvisualisasikan masa depan mereka berdua, jadi meminta membiarkan mereka mengalir apa adanya sesuai jalannya masing-masing... dan meskipun patah hati, pemuda itu pun setuju.

Ketika ia sudah mulai pulih dari patah hatinya, pemuda itu bekerja keras siang malam, mencurahkan pikiran dan tenaganya agar ia sukses. Akhirnya semua kerja kerasnya ini dengan bantuan teman-temannya, sang pemuda berhasil membangun perusahaannya sendiri.

"Kau tidak akan pernah gagal sampai kau berhenti mencoba," dia selalu memotivasi dirinya demikian. "Aku harus sukses dalam hidupku!!"
Satu hari, langit gelap dengan mencurahkan tetes-tetes hujan yang cukup lebat. Ia sedang mengendarai mobilnya ketika dia melihat sepasang kakek nenek berjalan bersama dengan satu payung menuju ke satu tempat. Meskipun memakai payung, tetapi mereka masih terlihat jelas. Tidak butuh waktu lama bagi pemuda itu mengenali keduanya, yakni orang tua mantan kekasihnya. 

Dengan hati yang berdegub, dia mengendari mobilnya di samping kedua pasangan itu, berharap mereka akan melihat sedan mewahnya. Dia ingin mereka tahu bahwa dia tidak lagi sama seperti yang dulu. Dia punya perusahaan sendiri, mobil sendiri, kondominium sendiri. Dia telah sukses.

Sebelum menyadari pemuda itu di dalam mobilnya, sepasang suami istri itu berjalan menuju ke sebuah makam, dan pemuda itu pun keluar dari mobilnya dan mengikuti keduanya. Dia melihat foto mantan kekasihnya tersenyum manis di batu nisannya. Dia melihat kertas-kertas lipat dalam botol yang ditempatkan di sisi makamnya. 

Orang tua gadis itu pun melihat sang pemuda. Pemuda itu mendekat dan bertanya apa yang telah terjadi. Mereka menjelaskan bahwa kekasihnya itu sekali tidak pernah pergi ke Paris. Dia terkena kanker. Di hati sangat gadis, ia yakin bahwa sang pemuda suatu hari akan sukses, tetapi dia tidak ingin sakitnya menjadi penghalang sang pemuda untuk sukses, sehingga sang gadis pun memilih untuk meninggalkannya.

Gadis itu inginn orang tuanya menaruh kertas-kertas lipat itu di sisinya, karena hari itu akan datang ketika takdir membawa sang pemuda kembali lagi, dia bisa mengambil sebagian kertas-kertas itu. 

Pemuda itu pun berlinang air mata. Cara terburuk merindukan seseorang adalah dengan duduk di sisinya tetapi kau tahu bahwa kau tidak akan pernah bisa memilikinya, dan tak akan pernah berjumpa lagi untuk selamanya.